A.
RINGKASAN
MATERI
BAB 4 AKHLAK TERCELA ANANIAH, GHADHAB, HASAD, GHIBAH DAN NAMIMAH
1.
Ananiah
(Egois)
Kata
Ananiah berasal dari bahasa Arab “ana”
yang berarti saya atau aku, kemudian mendapat tambahan iayah. Ananiyah berarti
‘keakuan’ yaitu mementingkan diri sendiri atau disebut juga egois adalah orang
yang selalu mementingkan diri sendiri. Islam melarang berbuat merusak diri
sendiri. Firman Allah yang menerangkan larangan tersebut terdapat dalam surat Al-Baqoroh ayat 195
sebagai berikut :
Artinya : ”Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Namun ada ayat yang menyatakan
seorang mukmin lebih mengutamakan diri sendiri dunia dan akhirat dari ancaman
neraka tetapi juga tidak boleh meninggalkan tanggung jawab terhadap orang lain dan
terhadap keluarga, dalam pergaulan sesama mukmin Allah memerintahkan untuk saling
merendahkan hati tidak congkak dan sombong.
Ciri-ciri ananiyah dan egois adalah sebagi berikut:
1. Mau
menang sendiri
2. Tidak
menghiraukan perasaaan orang lain
3. Bersikap
acuh tak acuh
4. Merasa
dirinya selalu benar, sehingga tidak mau mendengarkan orang lain
5. Melakukan
segala cara untuk mencapai tujuan atau keinginannya
6. Hanya
memikirkan kepentingan diri sendiri
7. Bersikap
sombong karena merasa dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Bahaya Egois
1. Orang
egois biasanya dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya
2. Tidak
disukai orang lain karena selalu mau menang sendiri
3. Seringan
mendapat cemooh dari teman dan tetangga.
Cara
Menghindari Sifat Egois
1. Menyadari
bahwa kita tidak dapat hidup sendiri suatu saat pasti kita akan membutuhkan
orang lain
2. Mencintai
sesama manusia karena di hadapan Allah manusia mempunyai derajat yang sama
kecuali karena taqwanya.
3. Meningkatkan
silaturrahmi kepada sauadara, teman dan sesame manusia yang lain.
Baca Juga :
Latihan Soal BAB 4 AKHLAK TERCELA ANANIAH, GHADHAB, HASAD, GHIBAH DAN NAMIMAH
Baca Juga :
Latihan Soal BAB 4 AKHLAK TERCELA ANANIAH, GHADHAB, HASAD, GHIBAH DAN NAMIMAH
2.
Ghadhab
(Pemarah)
Ghadhab
asal kata bahasa arab yang
artinya marah, sedangkan pemarah adalah orang yang lekas (mudah) marah.
Adapun
bentuk-bentuk marah bermacam-macam ada kalanya kelihatan dari wajahnya yang
cemberut, mata yang melotot, berkata-kata kasar dan kotor hingga kadang-kadang
sampai terjadi perkelahian, Sebagaimana sabda Rosullah SAW :
Artinya : “Bahwasanya
marah itu merusak iman, seperti barang yang pahit merusak madu”.
Rasulullah
bersabda:
“Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya
Rasulullah saw bersabda” Bukanlah orang kuat itu orang yang kuat dalam
bergulat. Orang kuat yang sebenarnya adalah orang yang mampu mengendalikan
dirinya ketika marah.”
Bahaya Sifat Pemarah
1. Merugikan
diri sendiri maupun orang lain.
2. Merupakan
sumber pertengkaran, percekcokan dan menimbulkan kebencian dan permusuhan
3. Lebih
membawa kerusakan dan kemudlorotan bagi dirinya maupun orang lain.
4. Permasalahan
tidak dapat diselesaikan dengan baik
5. Menyebabkan
terputusnya tali persaudaraan sesama muslim.
Cara
Menghindari Pemarah
1. Lebih
baik mengalah dari pada menimbulkan kerusakan yang lebih besar. Mengalah bukan
berarti kalah kan …?
2. Jangan
bicara yang menyinggung perasaan orang lain, jika salah kita ingatkan dengan
cara yang baik.
3. Selalu
memberi maaf dengan tulus ikhlas, sebagaimana firman Allah :
Artinya
: “Dan balasan suatu kejahatan
adalah kejahatan yang serupa, Maka barang siapa memaafkan dan berbuat
baik[1345] Maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya dia tidak
menyukai orang-orang yang zalim. “(Q.S. Asy Syura : 40)
3.
Hasad
(Iri)
Hasad
adalah tidak senang kepada orang lain yang mendapat kenikmatan. Sehingga timbul
perbuatan jahat agar kenikmatan yang diperoleh seseorang itu hilang atau pindah
kepada dirinya. Atau ia benci terhadap kenikmatan lebih dari kenikmatan
dirinya.
Nabi Muhammad S.A.W.
bersabda :
Artinya
: ”Telah masuk ke dalam tubuhmu
penyakit-penyakit umat dahulu, yaitu benci dan dengki itulah yang membinasakan
agama, bukan dengki mencukur rambut”. (HR. Abu Daud dan Tarmidzi)
Rasulullah juga bersabda:
“Jauhilah hasad karena sesungguhnya hasad itu
dapat memakan (menghabiskan) kebaikan seperti api memakan kayu baker.” (H.R.
Abu Dawud)
Bahaya
Hasad
:
1. menimbulkan
sifat serta tingkah laku yang hina.
2. Menimbulkan
permusuhan.
3. Tidak
disenangi oleh orang banyak.
4. Menghilangkan
semua amal baik yang telah dilakukan.
Cara
Menghindari Hasad
:
1. Meningkatkan
iman dan takwa kepada Allah SWT.
2. Menyadari
bahwa hasad dapat menghapuskan kebaikan.
3. Qonaaah
dan selalu meningkatkan syukur kepada Allah SWT.
4.
Ghibah
dan Namimah
Ghibah
dalam bahasa kita disebut mengumpat dan mengunjing adalah menyebut atau
memperkatakan seseorang dibelakang dirinya dengan apa yang dibencikan, ghibah
terjadi disebabkan dari dengki, mencari muka atau berolok-olok dengan tujuan
untuk menjatuhkan martabat orang yang diumpat.
Sedangkan
namimah (adu domba) adalah menyampaikan perkataan seseorang atau menceritakan
keadaan seseorang atau mengabarkan pekerjaan seseorang kepada orang lain dengan
maksud adu domba antara keduanya atau merusakkan hubungan baik antara mereka.
Firman Allah, QS.
Al- Hujarat 12 :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu
dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan
satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.”
Sebab-sebab ghibah dan namimah antara laian:
1. Dendam
dalam hati.
2. Rasa
dengki atas kesuksesan yan telah diraih orang lain.
3. Handak
menunjukkan kelebihan sendiri dengan merendahkan dan mengejek orang lain.
Cara
menghindarinya aadalah:
- Menyadari
bahwa setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihan, masing-masing
diberi potensi yang berbeda oleh Allah swt.
- Koreksilah
dirimu sendiri sebelum mengoreksi orang lain.
- Bersikap
obyektif terhadap semua orang.
- Menyadari
setiap orang bisa saja salah tidak mungkin seterusnya benar.
Labels:
Kelas 8,
Materi PAI,
Semester 1
Thanks for reading BAB 4 AKHLAK TERCELA ANANIAH, GHADHAB, HASAD, GHIBAH DAN NAMIMAH. Please share...!
0 Komentar untuk "BAB 4 AKHLAK TERCELA ANANIAH, GHADHAB, HASAD, GHIBAH DAN NAMIMAH"