Bab IX HADITS TENTANG KEBERSIHAN (Kelas 9, Semester 2)

A.      RINGKASAN MATERI

1.       Ajaran Islam tentang Kebersihan



                            Kebersihan dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang terbebas dari segala kotoran, baik yang tampak oleh mata maupun tidak. Oleh karena itu, dalam Islam kebersihan harus meliputi dua aspek : kebersihan lahir dan kebersihan batin.
                            Kebersihan lahir meliputi badan, pakaian, tempat tinggal, dan lingkungan hidup. Sedangkan kebersihan batin meliputi usaha untuk menghindarkan batin kita dari sifat‑sifat tercela yang bisa mengotorinya, antara lain dengki, serakah, sombong, angkuh, dan sebagainya.
                            Ada beberapa ketentuan dalam agama Islam yang membuktikan pentingnya menjaga kebersihan. Pertama, Islam memberi syarat agar ibadah yang dilakukan oleh seseorang seperti shalat, dianggap sah apabila dilakukan dalam keadaan suci baik badan, pakaian, dan tempatnya. Demikian juga dalam beberapa ibadah yang lain.
                            Kedua, agama Islam menjadikan kebersihan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari keimanan seseorang. Artinya, menjaga kebersihan baik yang batin maupun lahir bisa dijadikan tolok ukur keimanan seseorang.
                            Ketiga, dalan ajaran Islam banyak dibahas masalah kebersihan dan kesucian, misalnya wudhu, mandi, tayamum, dan cara‑cara membersihkan hadas dan najis.

2.       Teks-teks Hadits tentang Kebersihan

1.



                Artinya : ”Agama Islam adalah (agama) kebersihan, maka jagalah kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali oleh orang‑orang yang menjaga kebersihan. (H.R. AI‑Baihaqi)






                2.




                Artinya : “Sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan mencintai kebaikan, Maha Bersih dan mencintai kebersihan, Maha Mulia dan mencintai kemuliaan, Maha Pemurah dan mencintai kemurahan, maka bersihkanlah halaman rumahmu. (H.R. Attirrnidzi)

                3.


                Artinya : “Kebersihan adalah sebagian dari keimanan.” (H.R. at‑Thabrani dan al‑Hakim)

                4.


                Artinya : “Allah tidak akan menerima shalat seseorang, kecuali dalam keadaan bersih. (H.R. at‑Thabrani dan al‑Hakim)

                5.


                Artinya : “Suatu keharusan atas tiap orang muslim mandi dan memakai wewangian serta gosok gigi pada hari Jum'at. (H.R. Ahmad)

3.       Penjelasan Hadits tentang Kebersihan

                    Dalam ajaran Islam, kebersihan termasuk ajaran utama yang harus diamalkan. Hal ini terbukti dengan dimasukkannya thaharah ke dalam materi ibadah. Sebagaimana diketahui thaharah merupakan kajian awal dalam fikih ibadah, karena ibadah mahdhah seperti shalat dan membaca al‑Quran akan sah atau akan diterima jika dalam keadaan suci.
                    Berikut ini dijelaskan beberapa pengertian hadits tentang kebersihan sebagaimana telah disebutkan di atas : Hadits pertama menjelaskan bahwa agama Islam mengajarkan dan menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan. Orang‑orang yang menjaga kebersihan akan mendapat pahala surga, karena kebersihan sebagian dari pada iman. Alasannya, orang‑orang yang menjaga kebersihan telah melaksanakan perintah Allah dan rasul‑Nya. Selain ltu, mereka akan didekati oleh para malaikat sehingga akan terjaga dari perbuatan buruk.
                    Hadits kedua intinya menerangkan bahwa Allah Maha Bersih dan Allah sangat mencintai orang‑orang yang menjaga kebersihan. Oleh karena itu, Rasulullah saw memerintahkan umat Islam untuk memelihara kebersihan lingkungan, seperti halaman rumah atau sekolah. Selain menjaga kebersihan fisik sescorang harus membersihkan jiwanya.
                    Hadits ketiga menerangkan orang yang beriman akan selalu menjaga kebersihan, dan sebaliknya orang yang tidak menjaga kebersihan menun­jukkan keimanan yang kurang sempurna. Oleh karena itu untuk meningkatkan keimanan selain dengan melakukan ibadah ritual seperti shalat juga dapat ditempuh dengan selalu menjaga kebersihan. Dalarn kenyataan di kalangan masyarakat muslim, masih banyak terlihat tempat­ tempat ibadah yang tidak bersih. Hal itu menunjukkan masih rendahnya kualitas keimanan dalam arti luas.
                    Dalam hadits keempat dijelaskan bahwa Allah tidak akan menerima atau memberi pahala shalat sescorang yang dilakukan dalam keadaan tidak bersih atau suci.  Seseorang yang  hendak  melaksanakan  shalat  harus  betul­-betul  mengetahui  dirinya telah  suci. Karena shalat merupakan ibadah utama yang mempengaruhi keselamatan seseorang di akhirat. Oleh karena itu, orang‑orang yang melalaikan kebersihan akan sia‑sia.                     

                    Hadits kelima menjelaskan bahwa seorang muslim pada hari Jumat diharuskan mandi dan memakai wangi‑wangian. Hal itu menunjukkan bahwa betapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian badan. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »